Tulislahpertanyaan-pertanyaan itu pada suatu kolom dengan lebar 1/3 halaman kertas dan kolom sisanya untuk jawaban yang diperoleh selama membaca. Misalkan kita membaca buku tentang “Belajar di SMA” dan kepala judulnya adalah “Manfaatkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolahmu”. PCGdengan teman “ Menciptakan Komunikasi dan Relasi yang Efektif antara Orang tua dan Remaja” ini dibawakan oleh Ibu Dra. Charlotte K. Priatna, M.Pd. Untuk membangun komunikasi yang efektif, Ibu Charlotte menyampaikan agar orang tua memulai dengan topik yang ringan, sehari-hari dan tidak diulang-ulang. BABII KONSEP DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL Kedua jenis tersebut yakni direct counseling, yakni konseling yang langsung terarah, dan non-directive counseling, yakni konseling yang tidak langsung terarah. kepada anda dan sangat mungkin memiliki percakapan yang mendalam dengan anda. 2. Ajukan pertanyaan tentang minat Salingmembantu, saling pengertian antara guru dan orang tua sangat diperlukan. Bahwa guru dan orang tua kolaborasinya sangat bermanfaat dalam meningkatkan prestasi belajar anak. Untuk menciptakan hal tersebut, guru dan orang tua harus berusaha menempuh langkah-langkah apa yang harus dilakukan sehingga kolaborasi ini dapat terjalin dengan baik Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Bagi konselor pemula biasanya sangat tergoda untuk mengajukan pertanyaan dengan banyak. Jika ini anda laku-kan, maka anda perlu bertanya pada diri anda sendiri, "Apa tujuan saya bertanya kepada konseli?" Jika konselor terlalu banyak memberikan pertanyaan kepada konseli, maka tampak bahwa itu bukan proses konseling, tetapi proses interogasi, dan hal ini akan membuat konseli akan lebih tertutup dan menarik diri. Tujuan konseling antara lain adalah mengeksplorasi atau menggali permasalahan konseli. Tetapi eksplorasi ini tidak sepenuhnya di tangan konselor. Jika konselor terlalu banyak bertanya, ada kemungkinan bahwa konseli akan berbicara setelah ditanya oIeh konselor. Sehingga konseli akan menjawab sebatas apa yang ditanyakan oleh konselor. Pertanyaan yang terlalu banyak akan membahayakan hubungan antara konselor dan konseli. Sebab ada kemungkinan konselor bertanya sesuatu yang menyimpang dari apa yang diinginkan oleh konseli. Jika konselor akan mengajukan pertanyaan kepada konseli, maka harus jelas tujuan dan harapan jawaban yang sekiranya akan diberikan oleh konseli. Jika hal ini tidak dipikirkan, maka proses konseling akan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Ada dua katagori atau penggolongan pertanyaan. Dua katagori pertanyaan tersebut adalah "pertanyaan terbuka/open question dan "pertanyaan tertutup/closed question". Kedua macam pertanyaan itu dapat dipergunakan selama proses konseling dan sangat penting bagi anda untuk memahami perbedaan di antara keduanya. Pertanyaan tertutup Closed question adalah perta-nyaan yang mengarahkan pada jawaban yang spesifik. Dan biasanya jawaban yang diharapkan pun sangat pendek. Jawaban itu seperti, "Ya” atau “Tidak” Sebagai contoh "Apakah kau datang ke sini dengan naik bus?” atau, “Berapa lama anda tinggal di Surabaya?”. Selama proses konseling, anda bisa memberikan pertanyaan tertutup berulang kali, sebatas kebutuhan yang, spesifik. Hanya saja, setelah konseli memberikan jawaban, sebisa mungkin konseli didorong untuk memberikan jawaban lebihl lanjut. Pertanyaan tertutup yang diberikan oleh konselor sangat berbeda dengan pertanyaan yang disampaikan oleh jaksa penuntut di ruang pengadilan. Jaksa akan meminta jawaban yang langsung tanpa ada tambahan lain. Tetapi konselor bukan jaksa, konselor akan memberikan kebebasan bagi konseli untuk dapat berbicara lebih terbuka dan lebih dalam. Pertanyaan terbuka Open question adalah pertanyaan yang sangat berbeda dengan pertanyaan tertutup. Pertanya-an ini memberikPertanya-an konseli suatu ruPertanya-ang yPertanya-ang luass untuk menggali apa saja yang ada dalam dirinya serta mendorong konseli untuk lebih bebas. Jika konselor bertanya, "Apakah anda ke sini naik bus?" maka jawabannya akan “Ya atauTidak". Tetapi jika konselor bertanya, "Bagaimana cara anda bepergian ke sini?" Maka konseli mempunyai kebebasan untuk menjawab. Di bawah ini ada beberapa contoh perbedaan antara pertanyaan tertutup dengan pertanyaan terbuka. Contoh 1 . Tertutup Apakah anda marah? Terbuka Bagaimana perasaan anda? Contoh 2. Tertutup Berapa anak anda? Terbuka Bisakah anda ceritakan tentang anak-anak anda? Contoh 3. Tertutup Apakah anda sering berdiskusi dengan istri anda? Terbuka Bagaimana hubungngan anda dengan istri anda? contoh 4. Tertutup Apakah ayah anda menyuruh anda menemui saya? Terbuka Apa yang membuat anda datang kemari? Contoh 5. Tertutup Apakah perubahan itu mengganggu anda? Terbuka Bagaimana perubahan itu bisa mempengaruhi anda? Jika anda melihat. Pertanyaan tertutup yang diajukan oleh konselor maka tampak bahwa konseli tidak mempunyai kesempatan untuk mempergunakan imajinasinya dalarn memberikan jawaban. Jawaban yang diberikan akan sangat pendek dan tidak akan mendorong konseli untuk lebih kreatif dan berbagi informasi baru yang dipunyainya. Pertanyaan terbuka akan sangat berbeda dengan per-tanyaan tertutup. Sebab melalui perper-tanyaan terbuka seringkali konselor mendapatkan jawaban yang tidak terduga. Sebagai contoh, anda bertanya, "Ceritakan tentang anak-anak anda". Jawaban yang anda harapkan adalah jumlah anak konseli anda. Tetapi konseli anda bisa menjawab, "Anak-anak saya sangat cantkl. dan sangat bahagia", atau, "Anak-anak saya sedang tumbuh, saya dan suami saya sangat senang dapat hidup bersama mereka”. Dengan demikian jelas bahwa pertanyaan terbuka akan dapat memberikan berbagai macam jawaban. Hal ini tidak akan dapat diketahui oleh konselor sampai konseli menyatakannya dengan ungkapan verbal. Selain itu, pertanyaan terbuka lebih mengarahkan konseli untuk merasakan bahwa konselor memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan dirinya. Akan lain haInya jika konselor mempergunakan pertanyaan tertutup. Konseli akan merasa bahwa perta-nyaan itu hanya untuk kebutuhan konselor saja. Dalam pelaksanaan konseling, sebaiknya dihindari pertanyaan dengan mempergunakan kata tanya "Mengapa”. Hal ini dikarenakan, jika konselor mempergunakan kata tanya "Mengapa", pertanyaan itu cenderung untuk mengungkap pemikiran atau alasan-alasan konseli melakukan sesuatu. Tetapi tidak akan dapat mengungkap apa yang sedang terjadi dalam diri dan perasaannya. Pertanyaan tertutup cenderung untuk mengge-neralisasikan jawaban di luar. diri konseli, sehingga Jawaban itu tidak, tampak berasal dari diri konseli sendiri, dan terkadang tidak meyakinkan sehingga dapat dikatakan bahwa pertanyaan "Mengapa" itu cenderung menyudutkan atau merasionalkan. Dalam hal ini ada tiga tujuan mengajukan pertanyaan, yaitu; a untuk mendorong konseli agar terbuka dan tidak menutup diri, b untuk membantu konseli agar dapat lebih spesifik dan lebih konkrit; dan c untuk membantu konselor mendapatkan pemahaman yang jelas dari situasi konseli. Tujuan pertama dari membuat pertanyaan adalah agar konseli lebih terbuka dan tidak menutup diri. Hal ini telah dibicarakan dimuka. Sehingga memberikan pertanyaan terbuka akan lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan pertanyaan tertutup. Tujuan kedua adalah untuk membantu konseli agar dapat lebih spesifik dan lebih konkrit. Konseli terkadang memberikan jawaban yang sangat umum. Hal tersebut tidak akan banyak membantu bagi konselor dan konseli sendiri karena sangat tidak mungkin untuk berpikir secara jelas tentang sesuatu permasalahan jika disampaikan secara bias dan melalui bahasa yang tidak spesifik Konselor membantu konseli untuk mengklasifikasi cara berpikir konseli. Lebih jelasnya, jika konseli memberikan kalimat yang samar-samar seperti "Hal-hal macam itu selalu mengganqgu saya". Kalimat "Hal macam-macam" merupakan ungkapan yang tidak akan dapat dimengerti atau tidak jelas. Untuk hal tersebut, konselor dapat menanyakan, "Apa yang anda maksud dengan hal yang macam-macam” atau pernyataan konseli sebagai berikut, "Saya tidak sanggup menahannya lagi". Kata "nya" dalam ungkapan konseli tersebut masih samar. Sebaiknya, kon-selor bertanya, "Siapa yang yanq membuat anda tidak sanggup menahan". Tujuan ketiga mempunyai kesamaan dengan tujuan kedua, yaitu membantu konselor mendapatkan pemahaman yang jelas tentang situasi/keadaan konseli. Terkadang konseli bercerita terlalu banyak sehingga cerita yang disampaikan sangat sulit untuk dipahami. Sebagai konselor, sebelum menanyakan suatu informasi kepada konseli, anda perlu mengetahui apakah informasi itu dibutuhkan atau tidak. Kemudian, jika anda tidak mempunyai informasi tersebut, apakah anda masih dapat membantu konseli? Jika jawaban itu "Ya", maka anda boleh membuat pertanyaan. Kebanyakan memberikan pertanyaan akan membuat konseli menutup diri dan menarik diri. Ingatlah bahwa parafrase dan refleksi perasaan akan dapat memotivasi konseli untuk dapat lebih terbuka. Oleh karena itu disarankan bagi anda untuk memberikan pertanyaan seba-tas pada tiga respon serta refleksi yang telah dibahas. Ilustrasi Pertanyaan Sulit tentang Komunikasi. Sumber PixabayTerdapat berbagai pertanyaan sulit tentang komunikasi yang dapat kamu ajukan kepada dosenmu, lho!Dikutip dari buku Komunikasi Pendidikan oleh Nofrion, komunikasi merupakan hal fundamental untuk kehidupan setiap manusia. Di setiap tahapan kehidupan, semua manusia perlu berkomunikasi. Dari komunikasi antarpribadi tersebut dapat terbentuk masyarakat sebagai mengenai komunikasi dianggap begitu penting. Maka tak heran jika perguruan tinggi kerap memasukkan materi ini ke dalam Sulit tentang KomunikasiIlustrasi Pertanyaan Sulit tentang Komunikasi. Sumber PixabayDalam proses belajar mengajar pada mata kuliah komunikasi, tak jarang dosen memberi penilaian lebih kepada mahasiswa yang aktif. Maka dari itu, cobalah untuk menanyakan berbagai pertanyaan sulit berikut ini pada dosenMengapa manusia perlu berkomunikasi?Mengapa komunikasi dianggap dapat memberi manfaat kepada manusia?Apa maksud dari komunikasi tindakan satu arah?Mengapa komunikasi disebut sebagai transaksi?Apa saja komponen yang ada dalam komunikasi?Apakah umpan balik merupakan bagian dari komunikasi yang sangat penting dan harus ada?Apa yang menyebabkan proses komunikasi terhambat?Apa saja yang mempengaruhi proses komunikasi?Mengapa komunikasi disebut dapat membantu pembentukan konsep diri?Bagaimana proses terbentuknya perilaku komunikasi?Apakah komunikasi dapat menjadi faktor keberhasilan organisasi?Bagaimana proses aliran komunikasi dalam sebuah organisasi?Siapa saja yang berperan dalam fungsi komunikasi sebagai antarpersonal?Apakah cara berkomunikasi dalam keluarga memberi pengaruh besar terhadap cara berkomunikasi seseorang?Apa saja jenis umpan balik?Bagaimana cara menyampaikan umpan balik yang tepat?Apa yang harus ditingkatkan agar komunikasi lebih baik?Apa yang terjadi apabila seseorang tidak menjalin komunikasi dengan orang lain?Mengapa seseorang harus melatih kemampuan public speaking?Apakah saat berkomunikasi seseorang boleh berasumsi?Apa yang terjadi apabila proses komunikasi tidak berjalan dengan baik?Siapa tokoh yang paling berpengaruh mengenai komunikasi?Apa bedanya komunikasi terapeutik dengan komunikasi sosial?Mengapa lingkungan dapat menjadi salah satu poin keberhasilan komunikasi?Bagaimana caranya agar memiliki kemampuan public speaking yang bagus?Bagaimana caranya agar terbiasa menyampaikan pendapat di depan orang banyak?Apakah komunikasi verbal harus dibarengi dengan komunikasi non verbal?Seberapa penting penerapan komunikasi non verbal?Nah itu dia sekilas mengenai beberapa pertanyaan tentang komunikasi yang sulit. Coba tanyakan pada dosenmu dan temukan jawabannya.LAU Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah suatu proses pertukaran informasi yang hanya dilakukan antara dua orang, seperti orang tua dengan anak, suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya sehingga stimulus, pemaknaan dan umpan baliknya langsung bisa interpersonal merupakan suatu bentuk komunikasi antara dua individu atau sedikit individu, yang saling berinteraksi, saling memberikan umpan balik satu sama lain. Komunikasi interpersonal berperan untuk saling mengubah dan mengembangkan. Perubahan tersebut melalui interaksi dalam komunikasi, saling memberi inspirasi, semangat dan dorongan sehingga mempengaruhi pemikiran, perasaan, dan sikap seseorang sesuai dengan topik yang dikaji interpersonal adalah pertukaran informasi antara seseorang dengan seseorang lainnya atau biasnya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Komunikasi interpersonal sangat penting, karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis. Komunikasi dialogis adalah komunikasi yang memungkinkan terjadinya pergantian bersama mutual understanding dan empati. Komunikasi interpersonal dibandingkan dengan komunikasi lainnya, dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku Komunikasi Interpersonal Berikut definisi dan pengertian komunikasi interpersonal dari beberapa sumber bukuMenurut Arni 2005, komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Menurut Mulyana 2000, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya. Menurut Effendy 2001, komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan dua orang atau diantar sekelompok kecil orang dengan beberapa efek dan umpan balik seketika. Menurut Maulana dan Gumelar 2013, komunikasi interpersonal adalah suatu proses komunikasi yang bersetting pada objek-objek sosial untuk mengetahui pemaknaan suatu stimulus yang berupa informasi atau Devito 1997, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang terlihat jelas di antara mereka, misalnya percakapan seseorang ayah dengan anak, sepasang suami istri, guru dengan murid, dan lain Wood 2013, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan dua orang atau lebih dengan interaksi secara tatap muka ataupun bermedia, dan biasanya feedbacknya langsung Komunikasi Interpersonal Menurut Wood 2013, komunikasi interpersonal memiliki karaktersistik atau aspek-aspek tersendiri yang membedakan dengan jenis komunikasi lainnya, yaitu sebagai berikut Selektif. Kita tidak mungkin berkomunikasi secara akrab dengan semua orang yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kita berusaha untuk membuka diri seutuhnya hanya dengan beberapa orang yang dikenal Dikatakan bersifat sistemis karena ia terjadi dalam sistem yang bervariasi. Komunikasi terjadi dalam konteks yang mempengaruhi peristiwa dan makna yang melekat terhadapnya. Terdapat banyak sistem yang melekat pada proses komunikasi interpersonal. Setiap sistem mempengaruhi apa yang kita harapkan dari orang lain. Cara manusia berkomunikasi sangat beragam dan bervariasi. Unik. Pada tingkatan yang paling dalam komunikasi interpersonal sangat unik, pada interaksi yang melampaui peran sosial, setiap orang menjadi unik dan oleh karena itu menjadi tidak Komunikasi interpersonal adalah proses yang berkelanjutan. Hal ini berarti komunikasi senantiasa berkembang dan menjadi lebih personal dari masa ke masa. Hubungan persahabatan dan hubungan romantis dapat tumbuh lebih dalam atau lebih renggang seiring berjalannya waktu. Hubungan dalam lingkungan kerja juga dapat berkembang dari masa ke masa. Transaksional. Pada dasarnya, komunikasi interpersonal adalah proses transaksi antara beberapa orang. Ketika bercerita sesuatu yang menarik pada seorang teman, ia tertawa. Ketika atasan anda di kantor menjelaskan sebuah gagasan, anda mengangguk sebagai tanda kalau anda paham. Ketika anda dimarah orang tua, bisa jadi kepala anda tertunduk sebagai tanda rasa bersalah. Individual. Kita mengetahui bahwa bagian terdalam dari komunikasi interpersonal melibatkan manusia sebagai individu yang unik dan berbeda dengan orang personal. Komunikasi interpersonal membantu perkembangan pengetahuan personal dan wawasan kita terhadap interaksi manusia. Agar dapat memahami keunikan individu, kita harus memahami pikiran dan perasaan orang lain secara personal. Menciptakan makna. Komunikasi interpersonal adalah berbagi makna dan informasi antara dua belah pihak. Kita tidak hanya bertukar kalimat, tetapi juga saling berkomunikasi. Kita menciptakan makna seperti kita memahami tujuan setiap kata dan perilaku yang ditampilkan oleh orang Komunikasi Interpersonal Komponen-komponen dalam komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi dapat dilihat pada gambar diagram di bawah iniAdapun penjelasan dari masing-masing komponen komunikasi interpersonal tersebut adalah sebagai berikut Devito, 1997a. Pengirim-Penerima Komunikasi interpersonal paling tidak melibatkan dua orang, setiap orang terlibat dalam komunikasi interpersonal memfokuskan dan mengirimkan serta mengirimkan pesan dan juga sekaligus menerima dan memahami pesan. Istilah pengirim-penerima ini digunakan untuk menekankan bahwa, fungsi pengirim dan penerima ini dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi interpersonal, contoh komunikasi antara orang tua dan Encoding-Decoding Encoding adalah tindakan menghasilkan pesan, artinya pesan-pesan yang akan disampaikan dikode atau diformulasikan terlebih dahulu dengan menggunakan kata-kata simbol dan sebagainya. Sebaliknya tindakan untuk menginterpretasikan dan memahami pesan-pesan yang diterima, disebut juga sebagai Decoding. Dalam komunikasi interpersonal, karena pengirim juga bertindak sekaligus sebagai penerima, maka fungsi encoding-decoding dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi antar Pesan Pesan merupakan hasil encoding. Pesan adalah seperangkat simbol-simbol baik verbal maupun non verbal, atau gabungan keduanya, yang mewakili keadaan komunikator untuk menyampaikan informasi kepada pihak lain. Dalam aktivitas komunikasi, pesan itulah yang disampaikan oleh komunikator untuk diterima dan diinterpretasi oleh Saluran Saluran ini berfungsi sebagai media dimana dapat menghubungkan antara pengirim dan penerima pesan atau informasi. Saluran komunikasi personal baik yang bersifat langsung perorangan maupun kelompok lebih persuasif dibandingkan dengan saluran media massa. Hal ini disebabkan pertama, penyampaian pesan melalui saluran komunikasi personal dapat dilakukan secara langsung keadaan khalayak. Contoh dalam komunikasi antarpribadi kita berbicara dan mendengarkan saluran indra pendengar dengan suara. Isyarat visual atau sesuatu yang tampak seperti gerak tubuh, ekspresi wajah dan lain sebagainya.e. Gangguan atau Noise Gangguan atau noise terjadi di dalam komponen-komponen manapun dari sistem komunikasi. Noise merupakan apa saja yang mengganggu atau membuat kacau penyampaian dan penerimaan pesan, termasuk yang bersifat fisik, psikologis atau semantik. Adapun penjelasan dari masing-masing gangguan atau noise tersebut adalah sebagai berikut Gangguan Fisik. Gangguan ini biasanya berasal dari luar dan mengganggu transmisi fisik pesan, seperti kegaduhan, interupsi, jarak dan sebagainya. Gangguan Psikologis. Gangguan ini timbul karna adanya perbedaan gagasan dan penilaian subyektif di antara orang yang terlibat di antara orang yang terlibat dalam komunikasi seperti emosi, perbedaan nilai-nilai, sikap dan sebagainya. Gangguan Semantik. Gangguan ini terjadi kata-kata atau simbol yang digunakan dalam komunikasi, sering kali memiliki arti ganda, sehingga menyebabkan penerima gagal dalam menangkap dari maksud-maksud pesan yang disampaikan, contoh perbedaan bahasa yang digunakan dalam Umpan Balik Umpan balik memainkan peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi antarpribadi, karena pengirim dan penerima secara terus menerus dan bergantian memberikan umpan balik dalam berbagai cara, baik secara verbal maupun nonverbal. Umpan balik ini bersifat positif apabila dirasa saling menguntungkan. Bersifat positif apabila tidak menimbulkan efek dan bersifat negatif apabila Bidang Pengalaman Bidang pengalaman merupakan faktor yang paling penting dalam komunikasi antarpribadi. Komunikasi akan terjadi apabila para pelaku yang terlibat dalam komunikasi mempunyai bidang pengalaman yang Efek Dibanding dengan bentuk komunikasi lainnya, komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh untuk mengubah sikap, perilaku kepercayaan dan opini komunikasi. Hal ini disebabkan komunikasi dilakukan dengan tatap dan Tujuan Komunikasi Interpersonal Menurut Arni 2005, komunikasi interpersonal memiliki fungsi dan tujuan, antara lain yaitu sebagai berikuta. Menemukan diri sendiri Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku Menemukan dunia luar Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu sering kali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang Berubah sikap dan tingkah laku Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi Untuk bermain dan kesenangan Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pekan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan Untuk membantu Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain dan Tingkatan Komunikasi Interpersonal Menurut Wood 2013, berdasarkan prosesnya, komunikasi interpersonal dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu Model Linear. Model pertama dalam komunikasi interpersonal digambarkan sebagai bentuk yang linear atau searah, proses di mana seseorang bertindak terhadap orang lain. Ini adalah model lisan yang terdiri atas lima pertanyaan. Siapa?, apa yang dikatakan?, Sedang berbicara di mana?, berbicara pada siapa?, Apa dampak dari pembicaraan tersebut?.Model Interaktif. Model interaktif menggambarkan komunikasi sebagai proses di mana pendengaran memberikan umpan balik sebagai respon terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikan. Model Transaksional. Menekankan pada pola komunikasi yang dinamis dan berbagai peran yang dijalankan seseorang selama proses tingkatan dalam komunikasi interpersonal yaitu Wood, 2013 Komunikasi I-It. Dalam komunikasi I-it, interaksi antara kita dan orang lain sangat tidak personal, bisa dikatakan orang lain hanya sebagai objek. Membuat kita tidak mengakui keberadaan orang lain secara personal, melainkan hanya hanya bersifat kebendaan. Komunikasi I-You. Jenis yang paling banyak digunakan dalam interaksi sehari-hari. Kita memperlakukan orang lain lebih dari sekedar objek, tetapi kita sepenuhnya tidak menganggap mereka sebagai manusia yang I-Thou. Jenis komunikasi ini jarang terjadi dalam sebuah interaksi sosial, model ini sebagai bentuk tertinggi dalam interaksi manusia, karena di dalamnya manusia saling menguatkan dan menghargai keunikan Yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Menurut Wood 2013, faktor pendukung yang mempengaruhi keberhasilan komunikasi interpersonal adalah sebagai berikut Etika. Etika adalah cabang dari filsafat yang fokus pada prinsip moral dan aturan terkait perilaku. Etika menaruh perhatian pada masalah benar dan salah. oleh karena komunikasi interpersonal bersifat tidak dapat ditarik kembali, ia selalu memiliki dampak dalam etika antar manusia. Apa yang kita katakana dan apa yang kita lakukan berpengaruh terhadap orang lain. Dengan demikian, orang yang bertanggung jawab selalu berhati-hati dengan etika dalam komunikasi. Makna. Proses pemaknaan muncul dari bagaimana kita menginterpretasikan komunikasi. Dalam komunikasi interpersonal, seorang selalu menerjemahkan apa yang dikatakan oleh orang lain. Hubungan. Komunikasi interpersonal adalah cara utama untuk membangun dan memperbaiki sebuah hubungan. Bagaimana cara kita menangani masalah? Apakah dengan konfrontasi, menjauh, atau menggunakan strategi khusus untuk segera memperbaiki hubungan? Oleh karena komunikasi tidak memiliki makna intrinsik, kita harus membangkitkan pemahaman pribadi terkait menurut Devito 1997, hambatan-hambatan yang kemungkinan terjadi dalam komunikasi interpersonal dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu sebagai berikut Polarisasi. Polarisasi adalah kecenderungan untuk melihat dunia dalam bentuk lawan kata dan menguraikan dalam bentuk ekstrim baik atau buruk, positif atau negatif, sehat atau sakit, pandai atau bodoh. Orientasi intensional. Orientasi intensional mengacu pada kecenderungan untuk melihat manusia, objek dan kejadian sesuai dengan ciri yang melekat pada mereka. Sebaliknya, orientasi ekstensional adalah kecenderungan untuk terlebih dahulu memandang manusia, objek dan kejadiannya setelah itu memperhatikan cirinya. Dengan menggunakan orientasi akan cenderung diarahkan oleh apa yang dilihat memang terjadi dan bukan oleh ciri sekilas pandang. Potong Kompas. Merupakan kesalahan evaluasi dimana orang gagal mengkomunikasikan makna yang mereka maksudkan. William Haney mendefinisikannya sebagai pola salah komunikasi yang terjadi bila pengirim pesan dan penerima saling menyalahkan artikan makna pesan mereka. Potong kompas dapat mempunyai dua bentuk. Dalam bentuk yang pertama, di permukaan tampaknya ketidak-sepakatan padahal pada tingkat makna terjadi kesepakatan. Jenis kedua, di permukaan tampaknya kedua orang ingin sependapat karena mereka menggunakan kata-kata yang sama tetapi jika mengamati lebih cermat akan terlihat bahwa sebenarnya ada ketidak-sependapatan yang PustakaArni, Muhammad. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta Bumi Onong Uchjana. 2001. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung Citra Aditya H. Gumelar. G. 2013. Psikologis Komunikasi dan Persuasi. Jakarta 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta Professional Julia T. 2013. Komunikasi Interpersonal Interaksi Keseharian. Jakarta Salemba Humanika. Buku ini sangat tepat untuk digunakan sebagai buku rujukan agar lebih memahami tentang komunikasi interpersonal yang dikaitkan dengan aspek konseling. Penyajian buku dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, membuat buku ini bisa dibaca oleh berbagai kalangan, tidak terbatas hanya untuk pengguna dalam lingkungan pendidikan bimbingan konseling saja. Terdapat empat belas bab yang ada di dalam buku ini yang disajikan secara apik. Pembaca dapat dengan mudah memperdalam setiap bab tanpa harus menuntaskan bab-bab sebelumnya. Harapan mendalam dari kehadiran buku ini bisa memperkaya khazanah pengetahuan terkait komunikasi interpersonal agar memudahkan konselor dalam memahami konseling lebih luas.... Sama dalam artian sebagai komunikasi yang paling lengkap dan sempurna, komunikasi antarpribadi berperan sampai kapanpun Rahmi, 2021. Wayne Pace mengemukakan bahwa komunikasi interpersonal adalah suatu komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima pesan dan menaggapi secara langsung dalam Rahmi, 2021. ...... Menurut Devito efektifitas komunikasi interpersonal meliputi keterbukaan openness, empati emphaty, perilaku positif positiviness, perilaku suportif suportiveness, dan kesamaan equality dalam Rahmi, 2021 Mereka menjadi tidak bisa percaya dengan oang lain baik dengan laki-laki atau perempuan karena keadaan yang sudah terjadi kepada orang tuanya. ...... Komunikasi dalam bahasa inggris yaitu communication yang berasal dari kata communis yang artinya adalah sama. Sama dalam artian sebagai komunikasi yang paling lengkap dan sempurna, komunikasi antarpribadi berperan sampai kapanpun Rahmi, 2021. Wayne Pace mengemukakan bahwa komunikasi interpersonal adalah suatu komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima pesan dan menaggapi secara langsung dalam Rahmi, 2021. ...... Orang dengan kemampuan komunikasi yang baik dapat dengan cepat dan mudah mencapai dan mengejar karir yang diterima dan disukai banyak orang, dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kemampuan komunikasi yang memadai. Menurut Rahmi 2021 Komunikasi interpersonal adalah aktivitas dalam kehidupan sehari-hari di mana pikiran, informasi, dan bahkan emosi ditransmisikan dan diterima. Tujuannya adalah untuk mencapai pemahaman yang sama antara komunikator dan komunikan. ...Wildan MansurEko SubiantoroProcess of delivering information, thoughts and attitudes aim to achieve mutual understanding, regarding the problems to be discussed, which in turn is expected to change behavior. The type of approach in this writing is library research, which is taking research materials from several books or other literature that supports this research. The approach used is a phenomenological approach, which is trying to understand the meaning of interactions between human beings in terms of education. So, the emphasis is on an interactive understanding of the phenomena that occur. The results of this study indicate that the editorial "yaa bunayya" is a form of a sentence consisting of munada which is preceded by the letter nida. Bunayya as munada and yaa as the letter nida. The sentence bunayya is also a tasghir form of the word ibn, this word form shows the child is physically still small and shows a close relationship al-iqtirab and affection between parents and children. In addition, the word ibn has the same root as the word banaa build which means parents take part in building the character of the child. Interpersonal communication between parents and children can result in effective interpersonal relationships and cooperation can be improved. So parents need to be open, trusting, supportive, understanding, respecting, and developing each other's qualities. Interpersonal relationships need to be grown and improved by improving relations and cooperation between various parties. Abstrak. Dalam proses penyampaian informasi, pikiran dan sikap bertujuan untuk mencapai saling pengertian, mengenai masalah yang akan dibicarakan yang akhirnya diharapkan terjadi perubahan perilaku. Jenis pendekatan dalam artikel ini adalah penelitian kepustakaan, mengambil bahan penelitian dari beberapa buku atau publikasi lain yang mendukung penelitian ini. Metode yang digunakan adalah metode fenomenologi, yang berusaha memahami makna interaksi manusia dalam istilah pendidikan. Oleh karena itu, fokusnya adalah pada pemahaman interaktif terhadap fenomena yang terjadi. Hasil penelitian ini menunjukkan redaksi “yaa bunayya” merupakan bentuk kalimat yang terdiri dari munada yang didahului dengan huruf nida. Bunayya sebagai munada dan yaa sebagai huruf nida. Kalimat bunayya juga merupakan bentuk tasghir dari kata ibn, bentuk kata ini menunjukkan anak secara fisik masih kecil dan menunjukkan adanya hubungan kedekatan al-iqtirab dan kasih sayang antara orang tua dan anak. Selain itu, kata ibn seakar dengan kata banaa membangun yang bermakna orang tua ikut andil dalam membangun karakter anak. Komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak-anak dapat mengarah pada hubungan interpersonal yang efektif dan meningkatkan kolaborasi. Oleh karena itu, orang tua harus terbuka, percaya mendukung, memahami, menghormati, dan mengembangkan kualitas satu sama lain. Hubungan interpersonal perlu diperluas dan ditingkatkan dengan meningkatkan hubungan dan kerjasama antar pihak yang berbeda.... Agar komunikasi berjalan dengan baik, Anda harus memiliki elemen pendukung. Rakhmat mengatakan ada sejumlah faktor yang mendorong hubungan interpersonal, termasuk kepercayaan, dukungan, dan keterbukaan Rahmi, 2021. ...Medika Oga LaksanaNurhaliza NurhalizaCommunication ethics are very important in establishing interpersonal relationships. In every communication, ethics are crucial in maintaining the quality of communication and establishing good relationships between individuals. However, there are often still disagreements and misunderstandings in interpersonal communication, which results in poor communication quality. Therefore, research on the impact of communication ethics on the quality of communication in interpersonal relationships is very important to do. This research aims to identify the impact of communication ethics on the quality of communication in interpersonal relationships. This research uses a qualitative approach with a case study type. This research was conducted by means of in-depth interviews to a number of respondents who were taken by purposive sampling technique. Observation techniques were also used to observe respondents' behavior in interpersonal communication situations. The data were analyzed descriptively using a qualitative approach. The results showed that communication ethics play an important role in improving the quality of communication in interpersonal relationships. Good communication ethics can create a conducive atmosphere in communication, build trust and reduce disagreements in interpersonal communication. Conversely, poor communication ethics can hinder the quality of communication and worsen interpersonal relationships. Therefore, it is important for individuals to understand and apply good communication ethics in every interpersonal communication TandilangiCherlyn Regina RompisLearning is an activity carried out by students so that there is a change from not knowing to know. In the learning process, students must have motivation in themselves to be able to encourage students to do learning activities. In the learning process, communication must be built between students and lecturers so that learning activities can be well established. The purpose of this study was to determine the relationship between interpersonal communication of students and lecturers with learning motivation for level I and II students at a private university in North Sulawesi. The research design used is quantitative correlation with a cross-sectional approach. The sample of this study amounted to 148 people who were taken using Purposive Sampling technique. Results of this study indicate that the description of interpersonal communication is included in the poor category and the description of learning motivation is included in the high category The results of the Spearmen's Rank/Rho test show p value = < meaning that there is a significant relationship between student and lecturer interpersonal communication and learning motivation. Recommendations for level I and II students to be active by asking questions and opinions during teaching and learning activities and to establish good communication with lecturers. KEYWORDS Communication, Interpersonal, Learning Motivation KEYWORDS Communication, Interpersonal, Learning Motivation Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa sehingga terjadi perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dalam proses belajar mahasiswa harus memiliki motivasi dalam dirinya untuk dapat mendorong melakukan kegiatan belajar. Dalam proses pembelajaran pentingnya terjalin komunikasi yang baik antara mahasisiwa dan dosen agar kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara komuniksi interpersonal mahasiswa dan dosen dengan motivasi belajar pada mahasisiwa tingkat I dan II pada salah satu universitas swasta di Sulawesi Utara. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasi dengan pendekatan Cross-Sectional. Sampel penelitian berjumlah 148 orang yang diambil menggunakan teknik Purposive Sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan gambaran komunikasi interpersonal termasuk dalam kategori kurang baik 53,4% dan gambaran motivasi belajar termasuk dalam kategori tinggi 50,7%. Hasil uji Spearmen’s Rank/Rho menunjukkan p value = 0,000<0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal mahasiswa dan dosen dengan motivasi belajar. Rekomendasi bagi mahasisiwa tingkat I dan II untuk dapat aktif memberikan pertanyaan dan pendapat selama mengikuti kegiatan belajar-mengajar serta dapat menjalin komunikasi yang baik dengan dosen. KATA KUNCI Komunikasi, Interpersonal, Motivasi BelajarResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.

pertanyaan tentang komunikasi interpersonal dan konseling